Peran Posyandu Dalam Peningkatan Kesejahteraan Ibu Dan Anak Di Desa Socokangsi Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten
DOI:
https://doi.org/10.14420/sch67w95Keywords:
Peran, Posyandu, Kesehatan, Ibu dan AnakAbstract
RISKA NUR RAHMAWATI, NIM : E191500013 Judul Skripsi : “PERAN POSYANDU DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN IBU DAN ANAK DI DESA SOCOKANGSI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN”, Skripsi, Program Studi Administrasi Negara, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Madani, Klaten 2019. Posyandu adalah prakarsa kesehatan berbasis masyarakat yang melaksanakan prakarsa pembangunan kesehatan dan dikelola dan dikoordinasikan bersama oleh anggota masyarakat. Salah satu fungsi sebagai pusat inisiatif berbasis masyarakat yang bertujuan memberikan layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran posyandu dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak di Desa Socokangsi, Jatinom, Klaten.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Prosedur pengambilan sampel menggunakan purpossive sampling. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan berjumlah lima orang, informan utama merupakan seorang bidan, dua orang kader posyandu dan dua orang ibu posyandu yang memiliki anak dibawah garis merah (BGM). Analisis data yang digunakan dengan mereduksi data dari wawancara kemudian menarik kesimpulan dari sub tema yang muncul.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kesejahteraan ibu dan anak di Desa Socokangsi, Jatinom, Klaten dilakukan melalui berbagai cakupan program diantaranya: KB (Keluarga Berencana), KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), Program Kesehatan Anak, Pemantauan Gizi Anak, PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), dan Imunisasi, Masyarakat berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu, Kesinambungan kegiatan pelayanan berjalan dengan baik karena adanya dana bantuan dari desa, Kecenderungan status gizi kurang mendapatkan kesejahteraan karena masih adanya anak dibawah garis merah, Hambatan dalam peran posyandu yaitu kurangnya kemampuan mengelola posyandu, kurangnya pemahaman masyarakat tentang gizi anak, kurangnya perangkat penunjang. Adapun saran penulis agar Bidan Desa memberikan sosialisasi kepada orang tua dengan tujuan untuk menambah wawasan, Mengganti kader-kader yang usia lanjut dengan Kader generasi muda, Kader posyandu dan bidan sebagai pelaku program posyandu harus memberikan contoh secara langsung kepada masyarakat tentang PHBS, Kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak supaya tidak ada anak dibawah garis merah dan Kepada puskesmas terkait untuk memberikan fasilitas yang mendukung peningkatan mutu serta kualitas pelayanan posyandu.